Text
Hanif: dzikir dan pikir
Sangat masuk akal untuk segera memasukkan agama ke dalam museum,” kata Hanif. Hanif si anak pesantren yang kemudian belajar teologi dan filsafat, merasa muak pada perilaku umat beragama yang berlebihan. Ada gagasan untuk menghapuskan agama. Pemikiran Hanif dianggap ‘melenceng’ oleh banyak orang. Hal itu menciptakan konflik dengan bapaknya yang seorang ustaz berpaham konservatif. Hanif akhirnya pergi mengembara.
F118/2013/001 | 813 Nuf h | Rak Koleksi Umum (800) | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain